SEJARAH

SEJARAH
Balai Metafisika Cipta Alama atau disingkat BMCA didirikan oleh KRT. H. Harco Rico Sanjaya MBA alias Eyang Dwijendro Notonegoro pada tanggal 9 September 1999 di Bekasi. Tujuan utama didirikannya BMCA adalah untuk membantu memberikan informasi kepada masyarakat luas tentang ilmu metafisika atau supranatural agar tidak mendapat stigma negative di mata masyarakat biasa dan khususnya sebagian ulama. Informasi itu antara lain memberi penjelasan ilmiah tentang sesuatu yang selama ini dianggap klenik atau mistis atau tahayul padahal sesungguhnya bisa dijelaskan dengan menggunakan ilmu fisika tingkat tinggi (metafisika).
Contohnya, ada orang yang ketika dipukul oleh orang lain tapi orang yang memukul terpental. Jika dijelaskan secara ilmu hikmah hal itu disebakan karena orang yang dipukul memiliki kekuatan ghaib semacam jin atau khodam akibat menjalankan ritual ilmu tertentu. Tapi jika dilihat dari sisi fisika hal itu orang yang dipukul dan memukul mempunyai mutan magnet yang sekutub. Yang dipukul mempunyai muatan positif/negatif begitu pula muatan yang dimiliki pemukul. Lantas kenapa yang memukul terpental, itu karena karena muatan energinya lebih kecil. Hal ini terjadi karena orang yang memukul sedang emosi sehingga medan magnetnya tidak teratur (tidak searah). Sementara yang dipukul dalam kondisi tenang dan konsentrasi sehingga medan magnetnya lebih besar. Untuk membuat medan magnit lebih bisa bisa dilakukan dengan cara meditasi.
Di awal berdirinya BMCA sering mengadakan pelatihan metafisika dan bahkan pesertanya banyak juga dari kalangan akademisi dan dokter, walaupun sebagian besar pesertanya adalah orang-orang yang suka ilmu hikmah/supranatural yang ingin bisa mengobati pasien tanpa obat atau tanpa menggunakan alat bantu kesehatan/medis atau ingin bisa mempunyai kekuatan supranatural seperti mengembalikan barang hilang, menarik pelanggan, membuka aura, melihat pencuri di kuku atau ember berisi air, mendatangkan pelanggan, melihat alam ghaib dll.
Tidak heran jika di awal berdirinya hingga tahun 2003 BMCA dalam mengobati pasien hanya menggunakan air putih dan minyak MHCA (minyak untuk mengobati pasien berpenyakit medis maupun non medis). Namun pada awal 2004, BMCA mulai mengobati pasien dengan herbal. Hal ini disebabkan karena terkadang ada karyawan BMCA yang tidak ikhlas dalam mendoakan pasiennya. Begitu pula juga sang pasien, mereka tidak mau menjalankan wirid atau puasa yang kami anjurkan dalam rangka mengobati penyakitnya.
Alhamdulillahnya, sejak tahun itu pula pasien BMCA semakin banyak dan sebagian besar (98 persen) merasa senang karena tarif atau harga obatnya jelas. Pada saat biayanya dikatakan sukarela mereka terkadang malah rikuh, takut terlalu sedikit atau bahkan terlalu banyak. Selain itu kesembuhan pasien juga meningkat karena selain tetap mendapatkan doa atau transfer energy mereka juga mendapatkan tambahan pengobatan yaitu herbal khusus yang pemberiannya disesuaikan dengan penyakitnya.
Sejak tahun 2005, BMCA melengkapi sarapa dan prasarananya seperti membangun ruko, membeli alat bantu medis baik untuk keperluan penegakan diagnose maupun untuk terapi seperti: iridiologi, alat terapi listrik (sandal atau totok), alat ukur tensi, gula, kolesterol, asam urat , HNP Bed, infra merah, alat bekam dll. Sejak tahun 2005 pula BMCA menamakan dirinya menjadi Rumah Sehat BMCA dan pasien yang datang lebih karena penyakit medis walaupun kami masih melayani penyakit non medis, Namun 90 persen pasien yang mengaku terkena penyakit non medis adalah pasien medis biasa. Hal ini karena Pemilik BMCA dan sekaligus Guru Besar BMCA, H. Rico Sanjaya memiliki ilmu kedokteran yang mumpuni dan ilmu metafisika yang luar biasa (bawaan sejak lahir, sejak usia 4 tahun sudah terbiasa berkomunikasi dengan makhluk halus, sering ngomong sendiri, sehingga beliau pernah dianggap sebagai anak yang kurang waras).

VISI
Menjadikan Rumah Sehat BMCA sebagai rumah penyembuhan alternative yang modern, handal, dengan semboyan alamiah (menggunakan obat herbal), ilmiah (menegakkan diagnosa dengan ilmu medis, menerapi pasien dengan alat bantu medis) dan ilahiah (melibatkan Allah dalam penyembuhan lewat doa dan sedekah).

MISI
Mengobati pasien dengan sepenuh hati, sabar dan berketuhanan.
Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui pelayanan kesehatan yang bermutu dengan biaya yang terjangkau.

Struktur Organisasi Yayasan BMCA
Pengawas : Rino Suharno
Ketua Pembina : H. Rico Sanjaya
Rayhandika Putra Sanjaya
Ketua : Rossy Rahayu
Sekretaris : Eko Sunarno
Ketua Bendahara : Edi Widayat
Wakil Bendahara : Edi Widodo